FacebookEGA

Helping you to bring your concepts and ideas to life.

1/11

Link : http://www.youtube.com/watch?v=wRPmxW0nJwI



Robot download RUN

Mau program robot Download aja. Registrasi dulu, ijin sama yang punya.

Loket PENDAFTARAN GRATIS!

Photo Bareng
















Kaos Hitam Itu aku, dulu he he he

Protein

Yunani : proteus (yg pertama/penting)

¾ zat padat tubuh

Dalam sel :

- protein struktural à bagian integral sel

jika ingin mengekstraksinya, harus merusak struktur sel.

- protein metabolik à dapat diekstraksi tanpa merusak sel

Presentase protein dalam tubuh :

Otot : 50%

Kulit : 20%

Tulang : 20%

Tempat lain : 10%

Defisiensi Protein terjadi perubahan :

· Jaringan otot

Pada Kekurangan Kalori Protein (KKP), marasmus, kwashiorkor ototnya atrofi.

· Gangguan struktur dari kulit

Dimana kulitnya atrofi ; terjadinya gangguan ketentuan kulit & turgor menurun.

· Di tempat lain seperti berbagai cairan di extraseluler, intraseluler, pembuluh darah, enzim

Rumus Protein :

R – CH – COOH carboxyl

Alkil NH2 amin

Masing” asam amino diikat oleh ikatan peptida

NH2 O H O

R1 – C – C – N – C – C – OH

H H R2

Protein = Polipeptida

1 molekul protein terdiri dari beribu-ribu asam amino sehingga berat molekulnya besar dengan laju endapan ultrasentrifuge.

Albumin telur (putih telur) : BM 44.000

Haemoglobin : BM 60.000

Albumin serum : BM 69.000

Globulin serum : BM 100.000

Fibrinogen : BM 400.000

Tiroglobulin : BM 630.000

Secara normal protein tidak ada di urine. Adanya endapan protein di urine menunjukkan kebocoran pada ginjal.

Lemak

Ikatan organic tdd. Unsur C,H,O, yg larut pada zat tertentu seperti eter, petroleumbenzene.

Tdd. : Lemak padat (gajih) : titik lebur tinggi

Lemak caira (minyak) : titiklebur rendah

LEMAK DALAM MAKANAN

o Dalam bentuk lemak netral (trigliserida) tdd. : 1 molekul gliserol/gliserin dan 3 molekul asam lemak dengan ikatan ester.

o Jaringan lemak dalam tubuh tidak aktif (tidak ikut dalam metabolisme).

o Guna jaringan lemak : pelindung, jaringan lemak.

o Pada diet yg berlebihan gagal ginjal, gagal lever.

o Pada obesitas : lemak merupakan beban yg harus dibawa kemana-mana tanpa manfaat. c/: pd negara maju menyebabkan penyakit degenerasi, hipertensi, DM, dll.

PEMBAGIAN

Menurut struktur kimia : – lemak netral

- phospholipida

- lesitin

- sphyngomyelin

Menurut sumber : – hewani

- nabati

Menurut konsistensi : – lemak padat (gajih)

- lemak cair (minyak)

Menurut wujud : – tidak terlihat (invisible fat)

- terlihat (visible fat)

SUMBER LEMAK

Hewani : ikan, daging, telur, susu

Ikan yg paling sehat karena ada omega 3

Nabati : banyakmengandung asam lemak tidak jenuh (unsaturated).

Unsaturated : bagus untuk tubuh jika dikonsumsi seperti :

- minyak jagung/Mazola

- minyak bunga matahari/sun flower oil

- minyak biji kapas

- minyak kedelai

Yang mengandung asam lemak jenuh berbahaya untuk dikonsumsi seperti minyak kelapa.

Hewani : banyak mengandung asam lemak jenuh yg rantai C-nya panjang & dalam suhu kamar berbentuk padat (saturated).

Di dalam daging sel lemak tersebar dalam sel otot (invisible fat).

Antara visible dan invisible fat tidak ada struktur kimia. Struktur kimia dibedakan atas jenuh atau tidak jenuhnya.

Pada orang Indonesia kualitas lemak rendah yaitu Red Palm Oil (minyak kelapa sawit) dan Palm Oil (minyak kelapa).

Red Palm Oil ž CPO (Crude Palm Oil) ž minyak makan.

Semakin kuning minyak maka semakin rendah kadar saturatednya.

Minyak kacang tanah jarang dikonsumsi.

Di negara kaya mengkonsumsi minyak unsaturated.

Lemak Nabati : Yang tertinggi : minyak biji kemiri, biji kelapa.

Yang terendah : alpukat (6,5 – 9%).

Lemak Hewani : Yang tertinggi : daging babi 45 gr%

Daging kambing 9,2 gr%

Telur 11,5 gr%

Daging ikan (4,5 gr%) paling bagus karena unsaturated dan dapat menurunkan kadar kolesterol.

Fungsi Lemak :

1. Memberi rasa gurih & enak.

2. Memberi kandungan kalori tinggi.

3. Memberi kualitas renyah.

4. Memberi sifat empuk pada kue.

5. Cadangan energi.

6. Sebagai bantalan organ/perlindungan.

7. Fiksasi (penggantung) c/:pada mata, ginjal.

8. Stabilisasi (untuk menghangatkan).

9. Pada wanita ; memberikan contours khas feminine pada gluteal, thorax & bahu.

Asam lemak Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) merupakan zat gizi esensial bagi kesehatan kulit dan rambut.

Pada binatang percobaan, defisiensi PUFA : kulit eczema bersisik, diatasi dengan pemberian PUFA beberapa tetes per hari (pada kulit muka anak-anak).

METABOLISME LEMAK

PENCERNAAN

o Di mulut belum terjadi proses pencernaan lemak karena tidak ada enzimnya.

o Di lambung, hampir dapat diabaikan karena pH yang rendah (pepsin & HCl) sehingga aktifitas lipase hampir tidak berfungsi.

o Pencernaan lemak dimulai dari duodenum dengan lipase yg berasal dari pancreas.

o Trigliserida dipecah menjadi Di- dan Monogliserida serta asam lemak bebas.

Type Asam Lemak :

· Asam lemak dengan rantai carbon yg panjang tidak larut dalam air tetapi akan membentuk ikatan complex dengan garam empedu (dari vesica fellea) shg dapat mudah larut (emulsi),mengurangi tegangan permukaannya sehingga bisa menembus epitel tubulus.

· Asam lemak dengan rantai carbon yang pendek dan intermediate masih bisa larut di air sehingga bisa menembus epitel usus.

Sekresi cairan empedu tidak mengandung enzym, tapi mengandung garam empedu untuk mengemulsikan lemak menjadi butiran halus sehingga :

- tegangan permukaan menurun

- dapat menembus epitel

ASAM LEMAK

o Asam lemak alamiah mengandung atom carbon genap CnH2nO2.

o Deretan asam lemak ini termasuk asam lemak jenuh.

o Jumlah karbon terkecil (n=4) adalah asam butirat yang dijumpai dalam susu dan mentega.

o Jumlah karbon terbanyak (n=18) adalah asam stearat yang konsistensinya padat.

Asam lemak jenuh rantai pendek : jumlah karbon 4 – 6

Rantai intermediate : jumlah karbon 8 – 12

Rantai panjang : jumlah karbon 14 – 18

Semakin pendek rantai karbon, semakin mudah larut di dalam air dan semakin sukar larut dalam zat-zat pelarut lemak.

Asam miristat, palmitat dan stearat, terdapat dalam sebagian besar lemak hewani dan nabati.

Asam lemak tidak jenuh (PUFA) à terbanyak dalam asam oleat.

Asam – asam Lemak Jenuh :

- asam butirat

- asam caproat

- asam caprylat

- asam caprat

- asam laurat

- asam myristat

- asam palmitat

- asam stearat

Asam – asam Lemak Tidak Jenuh :

- asam oleat

- asam linolenat

- asam linoleat

- asam arachidonat

PUFA : asam lemak tak jenuh yang mempunyai 2 atau lebih ikatan kembar. Tidak dapat disintesa dalam tubuh maka harus dikonsumsi.

Defisiensi PUFA menyebabkan :

- gangguan kulit (eczema)

- pada anak2 kurang kalori protein (KKP) yang berambut merah.

Asam arachidonat merupakan bentuk aktif dari PUFA (As. Lemak PUFA yang lainnya diubah dalam bentuk asam arachidonat kecuali Asam Oleat).

Asam arachidonat terdapat di dalam :

- otak

- hati hewani

- kuning telur

- biji-bijian nabati

Minyak kelapa tergolong minyak nabati tetapi rendah PUFA, dan tinggi kolesterol.

Asam lemak hewani pada umumnya berisi rantai lemak jenuh yang panjang dan miskin PUFA. Karena itu daging dapat meningkatkan kolesterol dalam darah.

Pada ikan, burung, ayam à sehat dikonsumsi karena rendah kolesterol.

Kelinci sehat dikonsumsi ; hidangan dengan lemak rendah & protein tinggi dianjurkan pada DM dan penyakit Cardiovascular.

EKSKRESI

o Lemak yang diekskresikan, waste productnya adalah CO2 dan H2O.

o Lemak (trigliserida) tidak seluruhnya dicerna dan diserap dan sebagian terbuang dalam tinja.

o Secara normal berat badan turun batasnya 4 kg dalam 1 bulan. Terlalu banyak lemak dalam tinja disebut steatorrhoea.

o Tinja berwarna agak pucat karena garam calcium dari asam lemak.

o Absorpsi asam lemak terganggu pada berbagai penyakit gastrointestinal seperti :

- diarrhoea

- sprue tropik (peny. Kongenital) : kurang enzim lipase, gagal kolon

- gangguan sekresi empedu : tumor, batu

KEBUTUHAN LEMAK

Dari sudut fungsinya :

1. sebagai sumber utama energi

2. sebagai sumber PUFA

3. pelarut vitamin A,D,E,K

o Nilai kalori lemak : 9 kal/gr lemak.

o Dalam bentuk lemak, energi dapat disimpan dalam jumlah besar dengan massa yang kecil, dan tidak memerlukan banyak air (seperti pada penimbunan karbohidrat dan protein) shg. memp. volume dan berat relatif rendah.

o Kebutuhan lemak dalam tubuh adalah sebesar 15-20% dari jumlah total kalori per hari.

o Perbandingan konsumsi lemak jenuh – tak jenuh: 1 : 2

o Kebutuhan kalori per hari 2100 kalori, berarti 400 kalori untuk lemak.

o Di negara kaya konsumsi lemak,encapai 30-40% dari total kalori/hari tetapi hal ini sangat berbahaya.

o Di Indonesia hanya 7-8% dari energi total, hal ini dianggap terlalu rendah.

PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN LEMAK

o Defisiensi lemak jarang.

o Lemak sebagai penghasil utama energi ; kekurangan konsumsi lemak akan mengurangi konsumsi kalori.

o Dalam kaitannya sebagai pelarut vitamin, maka defisiensi lemak menyebabkan gangguan absorpsi vit. A,D,E,K terutama vit. A & vit K.

Hubungan lemak dengan penyakit : meningkatkan kolesterol darah

Diabetes

Hipertensi

Artherosklerosis

Beberapa makanan yang dianjurkan untuk menurunkan kolesterol darah selain berolahraga secara teratur :

Apel (terutama apel hijau), jelai/barley, kacang hijau, wortel, cabai, terung, bawang putih, [eksin anggur, lesitin, susu skim, minyak zaitun, bawang merah, pisang raja hijau, tablet rumput laut, bayam, yoghurt, vit. C, ikan salmon.

ANALISIS PROKSIMAT DAN ASAM LEMAK PADA BEBERAPA KOMODITAS KACANG-KACANGAN

Protein, karbohidrat, dan air merupakan kandungan utama dalam bahan pangan. Protein dibutuhkan terutama untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi dalam aktivitas tubuh manusia, sedangkan garam-garam mineral dan vitamin juga merupakan faktor penting dalam kelangsungan hidup (Winarno 1997). Lemak yang dioksidasi secara sempur-na dalam tubuh menghasilkan 9,3 kalori/g lemak, sedangkan protein dan karbohidrat masing-masing menghasilkan 4,1 dan 4,2 kalori/g (Sediatama 1987).

Minyak dan lemak terdiri atas trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak dan lemak dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Minyak nabati terdapat dalam buah- buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayuran. Trigliserida dapat berwujud padat atau cair,bergantung pada komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh, sedangkan lemak hewani pada umumnya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak mengandung asam lemak jenuh.


Kacang-kacangan (Leguminoceae) merupakan bahan pangan yang kaya akan protein dan lemak. Agar asam-asam lemak dalam kacang-kacangan dapat ditentukan, terlebih dahulu dilakukan ekstraksi minyak dan lemak antara lain ekstraksi dengan pelarut (solvent extraction) menggunakan heksan dan seperangkat soklet. Selanjutnya dilakukan esterifikasi untuk mengubah asam-asam lemak trigliserida menjadi bentuk ester. Pengubahan bentuk ini dilakukan untuk mengubah bahan yang nonvolatil menjadi volatil. Untuk menentukan jenis asam lemaknya dapat digunakan kromatografi gas. Pemisahan akan terjadi untuk setiap komponen asam lemak yang terdapat pada kacang-kacangan mengikuti ukuran panjang rantai asam lemak, dari yang terkecil sampai yang terbesar yang dibawa oleh fase gerak yang digunakan (H2, N2, dan O2). Pemisahan ini disebut size exclution chromatography. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia beberapa komoditas kacang-kacangan.

A. BAHAN DAN METODE
Percobaan dilaksanakan di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor pada bulan Mei-Juli 2005. Bahan baku yang digunakan adalah kacang tanah, kacang hijau, kedelai, kacang tunggak, dan kacang merah.


Bahan kimia dan pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat 1,25%, natrium hidroksida 3,25%, heksan, asam sulfat pekat, asam borat 4%, indikator conway, asam klorida 0,1 N, natrium hidroksida dalam metanol, boron triflorida 20%, natrium klorida jenuh dan campuran selen.
Alat yang digunakan dalam analisis ini adalah soklet, tanur, oven, tabung destruksi, seperangkat alat destilasi, penangas listrik, rotavapor,d esikator, kertas saring, dan alat gelas lain serta kromatografi gas yang dapat memisahkan komponen dengan perantaraan gas pembawa dan dicatat sebagai fungsi waktu oleh detektor (McNair dan Bonelli 1998).


Kromatografi juga memberikan waktu analisis pendek dengan kepekaan ppm (Khopkar 1980) merek Hitachi-263.50 dengan detektor FID. Sistem gas pembawa pada kromatografi gas biasanya berisi molekul penyaring air dan zat pengotor lain yang akan terlihat dalam hasil rekorder (Skoog 1988).


Metode Analisis Percobaan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu persiapan contoh, analisis contoh, dan pengolahan data. Pada tahap persiapan contoh, contoh dihaluskan menjadi serbuk halus agar homogen. Analisis contoh mencakup analisis proksimat dan analisis asam lemak. Analisis proksimat meliputi kadar air, kadar abu, lemak, protein, dan serat kasar. Kadar air pada contoh ditetapkan dengan menggunakan oven pada suhu 105o C sampai tercapai bobot tetap. Kadar abu dianalisis dengan cara pengabuan kering dalam tanur, pada pemanasan suhu 500-600o C selama 6 jam. Penetapan kandungan lemak dilakukan dengan metode soklet dan larutan heksan sebagai pelarut. Protein ditetapkan dengan metode mikrokjeldal dan larutan asam klorida sebagai penitar, sedangkan penetapan serat kasar dengan cara hidrolisis contoh dengan larutan asam dan basa encer.


Analisis asam lemak bertujuan untuk mengetahui kandungan asam lemak dalam bahan yang beberapa di antaranya bermanfaat bagi tubuh karena mengandung omega 3, 6, dan 9. Analisis asam lemak dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap persiapan dan analisis. Tahap persiapan meliputi hidrolisis dan esterifikasi menggunakan pereaksi natrium hidroksida dalam metanol dan katalis boron triflorida sehingga dihasilkan ester asam lemak dalam pelarut heksan. Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan kromatografi gas yang telah diatur kondisinya.

B. CARA KERJA
1. Kadar Air
Cawan aluminium dibersihkan dan dipanaskan dalam oven lalu ditimbang sebagai bobot kosong. Contoh yang telah dihomogenkan ditimbang sebanyak 3 g dalam cawan dan dinyatakan sebagai bobot awal, kemudian cawan tersebut dimasukkan ke dalam oven suhu 105o C selama 3-5 jam. Setelah proses pengeringan, cawan dikeluarkan dari oven dan dimasukkan ke dalam desikator, dan setelah dingin ditimbang kembali sampai diperoleh bobot tetap sebagai bobot akhir.
b-c
Kadar air = x 100%
b-a
Keterangan : a= bobot cawan kosong
b= bobot cawan dan contoh sebelum pengabuan
c= bobot cawan dan contoh setelah dioven
2. Kadar Abu
Cawan yang telah dibersihkan dipanaskan dalam tanur pada suhu 100o C selama 2 jam lalu ditimbang sebagai bobot kosong. Contoh yang telah diuapkan ditimbang teliti 1 g dalam cawan dan dinyatakan sebagai bobot awal, kemudian cawan tersebut dimasukkan ke dalam tanur suhu 600o C selama 5 jam. Setelah pemanasan cawan dimasukkan ke dalam desikator, dan setelah dingin ditimbang sampai diperoleh bobot tetap sebagai bobot akhir.
c-a
Kadar abu = x 100%
b-a
Keterangan: a= bobot cawan kosong
b= bobot cawan dan contoh
c= bobot cawan dan contoh setelah pengabuan
3. Kadar Protein
Sampel dihitung secara teliti sebanyak 200 mg, lalu dimasukkan ke dalam tabung kjeldhal. Selanjutnya ditambahkan selen dan 10 ml asam sulfat pekat dan didestruksi pada pemanas selama 2-3 jam atau sampai larutan menjadi jernih. Setelah proses destruksi lalu dipindahkan ke dalam labu destilasi kemudian diperiksa kandungan nitrogennya dengan menggunakan alat kjeltek.
bx6,25×14
Kadar protein = x 100%
a
Keterangan: a = bobot contoh
B = volume HCl yang digunakan
6,25 = faktor konversi dari nitrogen ke protein
14 = bobot setara nitrogen
4. Kadar Lemak
Sampel ditimbang 3 g lalu dimasukkan ke thimble. Labu lemak yang telah bersih dimasukkan ke dalam oven, lalu ditambahkan batu didih dan ditimbang sebagai bobot kosong. Thimble dimasukkan ke dalam soklet, kemudian labu lemak dihubungkan dengan soklet dan ditambahkan pelarut heksan 150 ml melewati soklet. Labu lemak dan soklet dihubungkan dengan penangas dan diekstrak selama 6 jam. Setelah ekstraksi selesai, labu lemak dievaporasi untuk menghilangkan pelarut. Selanjutnya labu lemak dimasukkan ke dalam oven 1 suhu 105o C selama 1 jam. Setelah dingin ditimbang sebagai bobot akhir (bobot labu dan lemak).
c-b
Kadar lemak = x 100%
a
Keterangan: a= bobot contoh
b= bobot labu lemak dan labu didih
c= bobot labu lemak, batu didih dan lemak
5. Serat Kasar
Contoh yang telah digunakan pada penetapan lemak ditimbang teliti 500 mg lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Selanjutnya ditambahkan 100 ml asam sulfat 1,25% dan dipanaskan sampai mendidih. Setelah 1 jam ditambahkan 100 ml natrium hidroksida 3,25%, dipanaskan kembali sampai mendidih selama 1 jam, kemudian didinginkan dan disaring dengan menggunakan kertas saring yang telah diketahui bobotnya. Endapan dicuci dengan asam sulfat encer dan alkohol, lalu kertas saring dan endapan dikeringkan dalam oven dan ditimbang.

6. Asam Lemak
Sampel (minyak) ditimbang 0,2 g dalam tabung reaksi tertutup, kemudian ditambahkan 2 ml natrium hidroksida dalam metanol, dipanaskan pada suhu 80o C selama 20 menit, kemudian diangkat dan dibiarkan dingin. Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan boron trifluorida 20% dan dipanaskan kembali selama 20 menit, kemudian diangkat, dibiarkan dingin dan ditambahkan 2 ml natrium klorida jenuh serta 2 ml larutan heksan. Setelah itu campuran dikocok sampai merata, lalu lapisan heksannya diambil dan dimasukkan ke tabung uji (evendop).
Kondisi alat kromatografi gas yang digunakan untuk analisis asam lemak adalah:
Jenisalat(GC) : Hitachi 263-50
Detektor : Detektor ionisasi nyala
Jenis kolom : DEGS
Laju alir nitrogen : 1 kgf/cm2
Laju alir hydrogen : 0,5 kgf/cm2
Suhu awal : 150o C
Suhu akhir : 180o C
Suhu injector : 200o C
Suhu detector : 250o C
Volume injek : 2µl

Hasil preparasi kemudian diinjeksikan ke alat kromatografi gas ketika suhu menunjukkan 150o C. Tombol start pada rekorder dan alat ditekan, dan hasilnya akan keluar berupa kromatogram. Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan kromatogram yang diperoleh, kemudian dilakukan pencocokan waktu retensi yang sama atau mendekati waktu retensi standar asam lemak. Kadar asam lemak dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Lc Cs
Kadar asam lemak (%) = x x V
Ls b
Keterangan: Lc = luas area contoh
Ls = luas area standar
Cs = konsentrasi standar
V = volume akhir
b = bobot contoh

C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis proksimat beberapa komoditas kacang-kacangan dapat dilihat pada Tabel1. Kadar protein tertinggi terdapat pada kedelai, diikuti oleh kacang tunggak, kacang tanah, kacang merah, dan kacang hijau. Protein merupakan salah satu zat penting yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Kadar lemak tertinggi dimiliki oleh kacang tanah. Lemak dalam tubuh berguna sebagai cadangan energi untuk aktivitastubuh. Kacang-kacangan merupakan sumber lemak nabati. Lemak nabati umumnya kaya akan polyunsaturated fattyacid (PUFA), yaitu asam lemak tak jenuh yang mempunyai dua atau lebih ikatan rangkap. Kandungan asam linoleat yang mengandung omega 3 tertinggi (5,85%) terdapat pada kacang tunggak dan terendah pada kedelai (2,72%) (Tabel 2). Ketaren (1986) menyatakan asam oleat merupakan komponen asam lemak tertinggi dalam minyak kedelai.
Tabel 1. Hasil analisis proksimat pada sampel kacang-kacangan
Jenis

D. KESIMPULAN
Kandungan proksimat dan asam lemak beberapa jenis kacang-kacangan berbeda meskipun termasuk dalam satu varietas yang sejenis. Kadar protein tertinggi terdapat pada kedelai (36,83%) diikuti oleh kacang tunggak (25,53%), kacang tanah (23,97%), kacang merah (23,33%), dan kacang hijau (23,11%). Dengan demikian kedelai sangat baik dikonsumsi sebagai salah satu makanan penghasil protein yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Kedelai juga mengandung lemak cukup tinggi yang berfungsi sebagai sumber energi dalam aktivitas tubuh manusia.

Doit Menentukan Ke-Islaman Seseorang

Orang – orang yang tidak mempunyai duit maka dia bisa Islam dengan sahadat. Sahadat tidak perlu duit, semua orang, yang tidak mempunyai duit juga bisa melakukan sahadat.


Orang yang mempunyai duit, mampu membeli sarung, pakaian, memenuhi sandang. Dengan mempunyai sandang, yang bisa menutupi auratnya, maka orang bisa menunaikan shalat. Hal ini belum bisa dilakukan apabila orang tidak mampu memenuhi sandang. Dengan duit orang tidak mampu memenuhi sandang. Dengan duit orang bisa membeli atau memenuhi kebutuhan akan sandang yang bisa menutup auratnya, yang sesuai dan memenuhi syarat, bagaimana seharusnya aurat tertutup. Pakaian atau sandang yang bagaimana yang baik untuk digunakan saat melakukan ibadah shalat.


Setelah sandang terpenuhi, orang bisa melakukan sahadat, shalat, maka orang yang mempunyai duit, yang lebih dari mampu untuk sandang, orang akan mempunyai duit yang banyak. Dengan duit yang banyak orang mampu membayar zakat. Saat duit atau kekayaannya belum sampai nisab, paling tidak orang mampu membayar zakat fitrah. Bagi yang berduit banyak dan telah melampaui nisab maka hartanya itu akan menimbulkan kemampuan baru, bahwa orang mampu membayar zakat mal, zakat harta, zakat kekayaannya.


Orang yang berduit, tidak mengalami masalah dengan duit, bahwa orang tidak bekerja untuk duit, bahkan sebaliknya duit yang bekerja untuknya. Pada tahap ini, duit membuatnya banyak punya waktu, kesempatan dan kemampuan untuk mengekspresikan jiwanya. Dengan dukungan duit orang bisa dan mempunyai banyak waktu untuk berdzikir, memperbanyak amalnya dan melipatgandakan pahala serta kegiatan keIslamannya. Duit yang banyak memberikan kesempatan orang untuk memperbanyak amal shalehnya, orang punya banyak waktu untuk berdzikir, orang mampu memperbanyak shadakohnya, infaknya, zakatnya, dan memberi kesempatan orang lain untuk bekerja, bahkan membantu orang lain untuk menjadi seperti dirinya.


Duit yang banyak memberi kesempatan dan meningkatkan kemampuan dan keikhlasan untuk puasa. Puasa merupakan satu cara untuk melipatgandakan amal dan pahala. Sudah banyak amal ibadahnya, dilipatgandakan dengan puasa. Semua kebutuhan dan sumber daya telah terpenuhi oleh duit, maka orang digiring menuju tujuan hidup. Sahadat, shalat, zakat, puasa, semua terpenuhi secara kuantitas dan kualitas. Dengan keadaan seperti ini, karena dorongan yang ditimbulkan kehidupan yang dialami serta kebiasaan yang telah menghujam menjadi budaya, maka orang siap memasuki tahap baru. Tahap dimana hidup dan matinya hanya untuk Tuhan, untuk Allah. Maka petualangan secara rohani, pencarian jiwa, pencarian pusaran pusat pedoman Islam mulai dijelaskan secara bahasa dunia dengan komunikasi manusia. Pencarian – pencarian ke tempat orang – orang sama –sama mencari dimana pusat peradapan, pusat dimana ajaran menetes ke bumi, pencarian secara nyata dimana rumah Tuhan, Allah, berada. Dengan duit maka orang dengan kesempatan, dorongan, motivasi, niat dan keikhlasan menjadikan orang menunaikan haji.


Dengan duit orang bisa benar – benar Islam. Islam yang kaffah, Islam yang terpenuhi semua rukunnya. Terpenuhi secara baik dan penuh keikhlasan serta ketakjuban.

Darimana kita harus memulainya?

Peganglah, Simpanlah, Ingatlah, Lakukanlah, Ketahuilah, berdzikirlah, berfikirlah dan beramal shalehlah. Secara nyata sesungguhnya didunia ini terdapat duit yang bertuliskan “Percaya Pada Tuhan”

Saat orang memegang duit itu, sekaligus orang itu akan berdzikir.

“Duit bukan segalanya tetapi segalanya bisa karena duit!”